Buku ini diciptakan dari hasil sebuah renungan dan pemikiran dari Letjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr. (Han) yang sekarang menjabat sebagai Danpussenif Kodiklatad, isi buku ini tentang arti nilai-nilai kehidupan kita sebagai manusia, manusia sendiri diciptakan sempurna dari seluruh jenis mahluk hidup yang Tuhan ciptakan, manusia mempunyai akal dan pikiran yang menjadikannya mampu menjadi pengendali dalam kehidupan semesta ini. Maka dari pada itu, digalilah seluruh potensi yang ada pada diri seorang manusia, namun tentunya dengan akal yang diberikan Tuhan sangat terbatas untuk mengetahui apa yang bisa dilihat secara kasat mata hingga hanya bisa disadari secara intuisi belaka.
Kehidupan manusia selayaknya roda yang selalu berputar, derajat kehidupan terkadang diatas maupun dibawa dan akan selalu berputar secara kontinu tanpa henti sampai dengan akhir hidup manusia itu sendiri. Kemudian disadari bahwa kehidupan kita selayaknya sebuah “CAKRA”. Cakra ini sendiri merupakan sebuah kepercayaan yang berasal dari dunia bagian timur yang seiring berjalannya waktu dan perkembangannya ilmu pengetahuan yang pada akhirnya cakra ini bisa diterima oleh seluruh belahan dunia ini. Pada filosofinya cakra ini adalah 8 titik pada tubuh non fisik pada manusia yang berpusat didalam atau dipermukaan tubuh fisik. Kata cakra sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti roda yang berputar, cakra ini adalah pintu energi yang memompa energi kotor keluar dari tubuh dan menggantinya dengan energi baru yang bersih. Sehingga cakra akan mempengaruhi psikologi tubuh dalam hal emosional dan menumbuhkan tingkat kesadaran agar selalu mempersiapkan diri untuk tidak larut dalam kebahagiaan maupun kesedihan yang kita alami. Karena sejatinya kehidupan yang kita jalani berjalan secara dinamis, perubahan dan perkembangannya selalu terjadi dan kembali lagi kepada individu yang menjalaninya, karena waktu selalu berjalan maju dan tidak akan pernah berjalan mundur. Hal ini harus kita sadari bahwa kehidupan tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan, terkadang kehidupan menyeret manusia dalam kesulitan namun selalu ada kesempatan untuk kembali ke posisi atas, oleh karena itu hidup ini harus dijalani dengan sikap waspada dan ingat selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tahap awal kehidupan manusia dimulai sedari masa didalam kandungan hingga terlahir kedunia ini, Tuhan membekali manusia dengan aspek jasmani dan rohani yang dimana didalam aspek rohani tersebut tertanam kekuatan cakra. Pada saat bayi dilahirkan hal yang pertama terjadi adalah menangis dengan maksud dan tujuan untuk berkomunikasi sebagaimana kita telah keluar dari zona nyaman didalam kandungan ibu hingga pada saatnya harus berinteraksi dengan lingkungan baru didunia ini, dikala bersentuhan dengan didunia luar, menghadapi perubahan suhu. Pada tahap selanjutnya dengan kekuatan cakra ini kita dapat mengumpulkan berbagai informasi yang akan direkam dalam memori otak kita sendiri. Kekuatan cakra yang ada dalam diri kita ini mendorong kita agar terus menerus belajar, Memahami proses kehidupan, mempelajari sesuatu dengan menggunakan panca indera, menggunakan insting akal dan naluri yang ada dalam diri kita sendiri dan seterusnya hingga menjadi seorang yang dewasa kemudian menghasilkan keturunan sebagai generasi penerus. Sampai pada akhirnya kita akan Kembali kepada sang pencipta dan mempertanggungjawabkan kualitas baik buruknya cakra kita, antara pahala dan dosa yang menentukan kehidupan kelak diakhir zaman.
Cakra sebagai perwujudan karakter, kepribadian dan jati diri yang mana kepribadian adalah karakteristik sifat yang muncul dalam perilaku tanpa adanya penilaian moral, mendeskripsikan tentang sifat seseorang. Kepribadian akan berkembang menjadi sebuah karakter seiring dengan kemampuan logika berfikir. Memang tidak mudah melakukan perubahan karakter pada seseorang yang sudah dewasa, namun dengan diberikannya pengaruh doktrinisasi secara langsung melalui Pendidikan dan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan. Seseorang yang kepribadiannya mudah marah, tersinggung, dan iri hati akan berubah sifatnya seiring dengan diolahnya kemampuan logika dalam berfikir dan menerima ilmu akan norma, sopan santun, etika dan sifat tenggang rasa. Oleh karena itu, hal ini wajib dipahami agar mampu mengembangkan kekuatan cakra yang terdapat dalam hatinya menuju karakter yang kuat, berkepribadian baik serta jati diri yang kokoh untuk dapat memainkan peran dan profesinya masing-masing.
Pada kesimpulannya, dapat dikatakan bahwa 8 kekuatan cakra dapat dirangkum seperti berikut :
1. Niat yang baik, tulus dan ikhlas
Niat adalah fondasi dasar dalam bekerja dan melakukan semua kegiatan, karena pada dasarnya niat berasal dari lapisan hati manusia yang paling tulus dan ikhlas.
2. Sikap dan perilaku
Sikap sebagai alat untuk menyesuaikan diri dengan perilaku yang baik tulus secara terus-menerus dan berulang-ulang akan menjadikan karakter yang bermartabat tinggi.
3. Pancaran mata
Cara berkomunikasi non visual yang memancarkan semangat penuh percaya diri serta mampu mengeluarkan aura kewibawaan yang kuat dan berkharisma.
4. Komunikasi
komunikasi dapat dimaknai sebagai jalannya proses dimana seseorang maupun sekelompok orang menciptakan serta menggunakan sejumlah informasi agar saling terhubung dengan lingkungan sekitar.
6. Daya imajinasi
Memiliki pikiran yang bersih, aktif, positif serta percaya diri sehingga mampu membaca situasi, memprediksi hal yang kemungkinan akan terjadi serta kreatif untuk mencari alternatif solusi dan jalan keluar dari permasalahan.
7. Keputusan
Cara menggunakan potensi otak yang diselaraskan dengan hati nurani disertakan niat yang baik sehingga melahirkan tindakan dan opini Reaksi terhadap solusi yang dilakukan dengan tindakan dan opini kemudian menganalisa kemungkinan-kemungkinan serta konsekuensinya hingga mampu memecahkan suatu permasalahan.
8. Keyakinan
Merupakan inti dari kualitas tanggung jawab seseorang yang terlibat dari rasa percaya diri, antusiasme dan optimisme
Akhir kata, yakinlah pada kekuatan cakra yang ada pada dirimu!