Bandung. Dalam melaksanakan tugas menjaga kedaulatan negara di wilayah daratan Negara Kesatuan Republik Indonesia, TNI AD terus berupaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan para Prajuritnya agar berhasil dalam melaksanakan tugas operasi. Hal inilah yang menjadi landasan diselenggarakannya Penataran Pelatih Kader Batalyon Infanteri Siap Operasi. Komandan Kodiklat TNI AD, Letjen TNI AM. Putranto, S.Sos berkesempatan menutup acara penataran yang dilaksanakan di daerah Ciwidey Komplek, Minggu (16/08/2020).

Sebelum acara penutupan, para petatar diberikan materi penyegaran oleh Letjen TNI (purn) Bambang Darmono selaku mantan Kepala Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B), Pangkoops di Aceh dan Wakil RI pada Aceh Monitoring Mission. Dalam ceramahnya, Bambang Darmono menjelaskan tentang mission oriented training dengan berbagai hal yang diperlukan untuk melatih prajurit TNI AD agar siap melaksanakan tugas operasi. “Latihlah prajuritmu dengan keras, dengan memperhatikan lingkungan operasi”, tegasnya.

Lebih lanjut, dijelaskan Bambang Darmono bahwa prajurit TNI AD perlu memahami adanya hukum serta local wisdom (aturan setempat). Selanjutnya, Bambang memberikan penekanan tentang pentingnya keahlian menembak bagi para prajurit, sehingga nanti dapat bertugas dengan baik. “Jangan abai, prajurit harus mampu mencermati perubahan yang terjadi, sehingga tidak akan jatuh korban akibat adanya pendadakan dari lawan”, tambahnya.

Danpussenif Kodiklatad, Letjen TNI Besar Harto Karyawan, S.H., M.Tr(Han) pun turut memberikan motivasi bagi para petatar. Danpussenif memberikan pesan kepada petatar yang nantinya menjadi pelatih agar membangun komitmen dengan anak buah yang dilatih. “Tujuan dan skenario latihan perlu dimengerti, agar anggota punya pemikiran bahwa latihan akan menempa dirinya menjadi profesional”, ujarnya.

Dalam sambutan penutupan, Dankodiklatad mengucapkan terimakasih kepada Letjen TNI (Purn) Bambang Darmono, atas kesediaannya memberikan motivasi bagi para petatar serta pelatih. Kemudian, Dankodiklatad menjelaskan bahwa penataran ini merupakan hasil evaluasi dari kegiatan operasi di tahun sebelumnya. “Program latihan bagi satuan di Kotama akan mengarah kepada penugasan yang diberikan selama setahun kedepan, sehingga akan timbul disiplin prajurit dan militansi yang tinggi”, jelasnya.