(Cipatat, 28 Januari 2019) Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Danpussenif) Mayjen TNI Teguh Pudjo Rumekso memasang dan menyematkan baret dan brevet infanteri kepada Prajurit Siswa Dikcabpaif Ta 2019. Tradisi pembaretan dan penyematan brivet kualifikasi Yudhawastu Pramukha merupakan suatu pengakuan dan penghargaan bagi para siswa. Baret dan brivet Infanteri adalah lambang kehormatan bagi prajurit Infanteri sebagai Queen of the Battle. Dimana latihan tersebut merupakan bagian yang sangat penting dan tak terpisahkan dari perjalanan hidup seorang Prajurit Infanteri. Dengan disahkannya penggunaan baret Infanteri itu, menuntut para prajurit untuk senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan fisik sebagai bekal pengabdian kepada bangsa dan negara. Tradisi pembaretan dan penyematan brevet kualifikasi "Yuddha Wastu Pramukha" merupakan suatu pengakuan dan penghargaan bagi para prajurit siswa, dimana baret dan brevet Infanteri adalah lambang kehormatan bagi prajurit Infanteri. Yuddhawastu Pramukha yang mengandung arti sebagai pelaksana pertempuran terdepan dan menjadi penentu kemenangan dalam pertempuran di darat. Dengan tugas pokok melaksanakan pertempuran jarak dekat di darat, mencari, mendekati dan menghancurkan musuh serta merebut, menguasai dan mempertahankan medan. Dalam amanat Danpussenif memberikan penekanan : Pertama,sadari bahwa jalan hidup yang akan ditempuh sebagai Prajurit Infanteri adalah suci dan benar serta merupakan rencana dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Kedua, pedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI dalam bertugas. Ketiga, jangan pernah lupakan jati dirimu sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Keempat, sebagi Prajurit TNI, disiplin adalah nafasmu dan kehormatan adalah segala-galanya. Serta kelima, jaga dan tingkatkan kebersamaan dan jiwa korsa serta kebanggaan sebagai prajurit Infanteri.